Rabu, 17 Februari 2021

Meja Makan Minimalis, Membuat Kantongmu Enggan Menangis

Punya rencana makan malam romantis dan manis? Dengan meja makan minimalis, tentunya tidak membuat kantongmu menangis dan terkikis, plus ongkos kirim gratis.

Tenang jawabannya ada di iCreate.id

 

iCreate.id adalah e-commerce atau toko online yang bergerak di bidang Furniture. iCreate hadir untuk memenuhi kebutuhan perlengkapan rumah tangga atau mebel yang kamu butuhkan. Seperti Kursi, Meja, lemari, Tempat Tidur dan lain sebagainya. 

 

iCreate memiliki produk eksklusif dengan kualitas premium dan harga yang kompetitif. Tentunya semua produk iCreate dijamin orisinalitas. Tak terkecuali Meja Makan Minimalis dari iCreate. Menambah estetika cantik dan minimalis, tentunya dapat disesuaikan dengan keinginan kita. Berikut dapat dilihat meja makan persembahan dari iCreate : 

Meja makan bulat ini terbuat dari material tempered glass+steel, dengan ukuran 100x75 cm. Meja makan ini muat untuk 4 orang. Meja makan ini mudah untuk dibersihkan, tentunya harga meja makan ini lebih terjangkau bagi kantong Anda.

Jika sebelumnya meja makan bulat yang terbuat dari tempered glass, maka meja makan bulat kali ini terbuat dari material kayu, MDF+White Paper, Powder Coating Leg. Dengan ukuran 100x75 cm. Meja ini sangat cantik untuk menempati ruangan makan Anda.

 

Meja Makan Minimalis Hannnover ini, memiliki ukuran panjang 80 cm, lebar 80 cm, tinggi 74 cm, terbuat dari material MDF+Solid beech wood, bentuknya yang persegi terlihat minimalis dan elegan.

Apa hanya di atas saja meja makan yang ada di iCreate? Jawabannya tentu tidak. Masih ada yang lebih cantik, manis dan elegan dan menampakkan kesan mewah. Simak referensi meja makan di bawah ini, jika Anda tertarik Anda bisa mengklik gambar atau judulnya langsung dan memboyongnya menjadi meja makan di rumah Anda :

 

Meja makan ini memiliki diameter 110 cm dengan tinggi 76 cm, material kayu MDF dengan motif marmer yang menambah kesan mewah. Memiliki 3 kaki dari besi. Membuat candle light dinner Anda menjadi lebih romantis.

Sedangkan meja makan ini memiliki diameter 90 cm dengan tinggi 72 cm, material Top table MDF finishing HPL Legs solid beech wood. Keistimewaan dari produk ini adalah tampilannya yang minimalis dengan gaya skandinavia, tahan terhadap goresan, anti korosi, flexsible tentunya tidak hanya dapat digunakan untuk meja makan saja melainkan untuk meja bersantai, meja kopi, tempat kerja dan sebagainya.

atau bisa juga dengan alternatif lain pilihan meja makan persegi untuk 4 kursi seperti POSTDAM MEJA MAKAN MINIMALIS KAYU 4 KURSI


Ada nggak ya meja makan yang bisa diperpanjang sama dipendekkan gitu? apa sih yang tidak ada di iCreate, meja makan ramping dan dapat disesuaikan dengan tempat di rumah Anda. Solusinya ada pada meja makan extendable berikut :

 
 
 Meja ini memiliki 4M keunggulan Minimalis, Modern, Murah, dan Mewah
  
WEIMAR DINING TABLE
 

Material MDF + Gold color painting steel rib legs 

Menarik bukan? praktis, minimalis, manis. Di era New Normal 2021 ini, ada baiknya kita melihat-lihat dari rumah saja, dengan mengunjungi furniture online iCreate. Agar terhindar dari penularan virus covid19 , yang saat ini masih menjadi musuh kita.

Kenapa sih harus berbelanja furniture di iCreate?

Alasan kenapa Anda berbelanja furniture di iCreate, itu karena iCreate mempunyai banyak keunggulan-keunggulan. Berikut keunggulan belanja di iCreate :
  1. Banyak macam produk yang bervariasi 
  2. Dapat dicicil mulai dari 0% untuk pembelian di website iCreate.id 
  3. Transaksi dengan proses yang cepat dan mudah. 
  4. Jika ada barang yang cacat atau tidak sesuai, iCreate akan bertanggung jawab sepenuhnya. Barang dapat ditukar dan dikembalikan. 
  5. Garansi resmi. Karena produk iCreate didatangkan dari Amerika, Eropa dan China.  
  6. Beragam pilihan pembayaran yang lengkap, mudah, dan aman. 
  7. Belanja di iCreate bisa menjadi member dan dapat poin juga loh. Koin itu nantinya dapat ditukar dengan potongan harga, ketika Anda membeli di website  atau toko offline iCreate. 
  8. Untuk Anda yang suka memberi ulasan di instagram jangan lupa tag akun instagramnya @icreate.id ya. Jika terpilih, Anda akan mendapatkan hadiah cushion cantik dari iCreate.
Selain Keunggulan-keunggulan di atas icreate juga mempunyai keunggulan lainnya, yakni Gratis Ongkir dan pemasangan untuk wilayah JABODETABEK dan Bandung. Untuk daerah di luar JABODETABEK dan Bandung dapat menyesuaikan.

Untuk bisa melihat produk-produk yang disediakan iCreate, kamu bisa mengunjungi link ini Furniture Online atau kamu juga bisa belanja langsung di toko offline iCreate yang terletak di

BSD

Ruko The Icon Business Park Blok A No.3 Jl. BSD Raya Bar, Sampora Kec.Sampora, Kec.Cisauk Tangerang 15345

Atau

Gading Serpong

Ruko Mendrisio 3, Blok D No.5, Cihuni, Kec.Pagedangan, Tangerang 15334

Selain itu iCreate juga tersedia di berbagai macam market place  dan media sosial berikut :  


Artikel ini diikutsertakan untuk kompetisi blog yang diselenggarakan oleh iCreate.id periode 25 Januari - 25 Februari 2021. Artikel ini original dan bukan plagiat. Demikian Artikel ini telah posting. Semoga Bermanfaat.

  

Sumber dan Referensi :

-         Infografis : rawpixel.com + Desain Marisa Ariani

-         Aset          : iCreate

-         Video       : Marisa Ariani

Sabtu, 13 Februari 2021

Coretanku 2 wahyu dan anisa

 

"Jadi kau sedang mempermainkan siapa Anisa? Siapa yg sedang berada di permainanmu? Aku harap kau segera menghentikan permainanmu itu," kata Nun memulai percakapan.
Gadis itu masih tepekur hanya terlihat kacamatanya yg mulai berbayang.
Kemudian ia menarik napas panjang dan mengembuskannya dengan kasar.
" Aku sedang tidak bermain, aku hanya ingin kebebasan, "jawabnya dengan sorot mata tajam seperti ingin menelan Nun.
" Ketahuilah teman dan sadarilah dia pencinta musik dalam darahnya mengalir seni musik. Sedangkan kau pencinta lantunan ayat Allah. Kalian adalah dua hal yg berlawanan," katanya sembari mengangkat satu alis matanya
"Lalu kenapa? Apa masalahnya?" Gadis itu masih berusaha mengelak.
"Karena keduanya tak mampu berkorelasi dengan baik, kau paham itu," jawabnya dengan nada tinggi lalu melangkah pergi meninggalkan Anisa.
"Semua bisa diatur Nun!" teriaknya dari jauh.
"Kecuali hatimu yang tidak bisa diatur, jangan terjebak pada hubungan yang salah," jawabnya sebelum hilang di persimpangan jalan.

Anisa merenung seorang diri, berusaha mencerna kalimat dari sahabatnya itu, nampak sorot wajah yang mulai gundah darinya. Ia mengambil ponsel di sakunya lalu mencari sebuah nama dan mulai mengetik pesan. Beberapa menit menunggu, seseorang yang ditunggunya datang.
"Ada apa? Sayang. Kangen lagi," kata pemuda itu tersenyum.
Gadis itu hanya membalas dengan senyuman. Ia menarik napas berat,
"Ada yang ingin aku katakan sejak lama, bagaimana jika kita akhiri saja sampai di sini," katanya tanpa basa-basi terlebih dahulu.
Pemuda di depannya nampak kikuk dan bingung dengan kalimat yang baru saja meluncur lancar dari mulut perempuan yang dicintainya tersebut.
" Kita? Maksudmu, ta ... pi tidak ada angin tidak ada hujan, kenapa?"
" Kamu tahu kan aku mempertimbangkan ini sejak lama," jawabnya dengan wajah teduh.
"Lalu kalau diakhiri apa yang akan hilang?" tanyanya menohok

Kini, tak ada satu pun kalimat yang keluar dari bibir Anisa. Ia mendadak gagu berucap hanya mampu menatap penuh iba pada pria yang sangat dicintainya tersebut. Wahyu balik menatap Anisa yang bergeming sedikit pun itu. Tangannya menyentuh lembut pipi gadis itu.
"Aku sayang kamu dan kita sama-sama nyaman, aku sudah melakukan apapun yang kamu mau. Apa yang salah, Sayang? Please jangan jauh dariku tetaplah jadi penyemangatku."

Aku pun tak mau melakukan ini Wahyu, kata gadis itu bicara pada hatinya yang mulai tak keruan. Bulir bening yang dari tadi tertahan kini tak tahan lagi keluar dari mata indahnya, ia melepaskan tangan hangat itu dari pipinya dan mulai pergi meninggalkan Wahyu.

Malam yang membimbangkan, ia hanya tepekur di sudut jendela kamar sembari memandang cahaya bulan. Ia mulai terngiang dengan kalimat tanya yang menohok tadi sore " Lalu kalau diakhiri apa yang akan hilang?"
"aku, dia, cinta kami mungkin" katanya menerka jawaban. "Berengsek!" gerutunya.
Semua itu tak ada yang hilang dan masih terus bertumbuh. Berapa kali mereka mencoba untuk memutuskan hubungan dan hasilnya nihil berujung merajut tali kasih kembali.
Wahyu pemuda yang tak mau meninggalkan kemampuan bermusiknya, perindustrian musik sedikit telah memberinya keuntungan. Kariernya berawal dari musik dan musik sudah mendarah daging baginya.
Beda halnya dengan Anisa, ia terlahir dari keluarga religius dan anti musik. Namun, di saat virus merah jambu melanda, hatinya tak cukup kuat untuk menolak Wahyu. Pemuda yang dikenalnya di kampus hijau itu.
Mereka menjalani hubungan diam-diam tanpa diketahui pihak keluarga Anisa. Kebohongan terbesar bagi Anisa. Lagi-lagi hanya waktu yang dapat menjawab kehadiran Wahyu dalam hidup Anisa, menjadikannya terus istikamah atau justru mengikuti arus Wahyu.

Lama ia berpikir dan terus sabar untuk membimbing Wahyu. Namun tak ada yang berubah darinya. Hatinya mulai goyah.

Menikah tidak cukup hanya dengan cinta, niat baik, dan menerima apa adanya. Lebih dari itu ada banyak hal yang harus dipertimbangkan apalagi Wahyu adalah pemuda yang jauh dari agama. Jangan bilang setelah menikah dapat diubah tentu itu akan membuat terengah-engah.
Belum lagi restu dari sang Ayah tak kunjung Anisa dapatkan.
harusnya aku memang sudah memutuskan sejak lama, tapi apa alasan yang tepat, pikirnya.

"Kamu sadar jelas bahwa islam tak pernah mengajarkan aktivitas pacaran.
Bagaimana bisa Nisa, kamu menjalani aktivitas yang tidak ada dalam syariat islam, Umi kecewa sama kamu!"

Hari itu Anisa memberanikan diri untuk berterus terang pada Ibunya, ibunya benar-benar kecewa, semua yang dikatakan sang Ibu itu benar. Jika laki-laki hanya mau bermain-main saja tentunya jalan pacaran yang ia pilih. Memang sejauh ini tak ada tanda-tanda keseriusan untuk mengarah ke pernikahan dari sang pacar. Belum lagi Anisa pun jauh dari kata siap untuk ke jenjang tersebut. Ia sadar segera mengambil keputusan yang tertarik ulur dari waktu ke waktu itu.

Dengan langkah mantap di sore gerimis itu ia bertemu di sebuah kafe dengan sang kekasih. Diliriknya jarum jam yang terus meloncat dari angka ke angka. Tak lama kemudian Wahyu datang dengan motor besarnya. 

"Lama menunggu ya?" tanya pemuda itu
Anisa hanya menaikkan kedua alis dan mengerutkan dahinya. Ia sudah bosan dengan sikap Wahyu yang jika diajak bertemu selalu terlambat. Lagi-lagi ia mengatakan kalimat pisah seperti waktu itu. Wahyu mencoba menyentuh jemarinya namun segera ditarik oleh Anisa.
"Maaf Wahyu, aku tak ingin disentuh lagi dan aku ingin berubah menjadi muslimah yang beriman sebagaimana yang diharapkan kedua orangtuaku"

Barisan kalimat yang cukup menyayat hati Wahyu.
"Kamu sudah yakin?"
Anisa mengangguk dengan mantap.

Nampak raut wajah Wahyu kecewa dan kesal dengan penuturan dan keputusan Anisa. Anisa segera berlalu mengucapkan permisi pada Wahyu. Tiba-tiba Wahyu menarik Tangan Anisa dengan kasar dan mendorong badan Anisa ke dinding.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Anisa "tak Malukah kau dengan orang lain yang melihat?"
Wahyu tak menghiraukan pertanyaan Anisa. Ia mendekatkan wajahnya sangat dekat dengan wajah Anisa, menatapnya tajam dan melumat habis bibir Anisa. Anisa berusaha memberontak dan mendorong tubuh Wahyu dari hadapannya. Namun tangan Wahyu sangat kuat mengunci kedua tangan Anisa ke dinding. Anisa menitikkan air mata karena kejadian itu dan dengan spontan menampar pipi Wahyu.

Beruntung pengunjung kafe sore itu tidak begitu ramai hanya terisi dua meja yang berjauhan dan tidak terlalu hirau satu sama lain.
Wahyu diam tepekur, dan membiarkan Anisa berlalu.

Malam itu ia merasa telah berdosa dan terus menangis di atas sajadah. Ia merasa kotor karena kesalahan yang ia lakukan

Coretanku

 Aku pernah punya teman, kami tumbuh bersama. Dia selalu ada saat suka maupun dukaku. Saat kecil kami selalu main bersama sampai lupa waktu. Kami terus bermain sampai teriakan ibu yang membubarkan permainan kami. Saat itu aku dan keluargaku harus pindah rumah. Karena Ayah dipindah tugaskan di luar kota. Sedih? Tentu saja. Aku bagaikan kehilangan satu kakiku saat tahu akan jauh darinya. Dia tidak punya perangkat komunikasi yang bisa dihubungi. Mungkin karena ia terlahir dari keluarga yang kurang mampu. Dan aku pun tak pernah boleh berkunjung ke rumahnya. Setelah kepergianku dari Bandung ke Sumatera aku semakin kesepian. Bagiku tak ada teman yang menyenangkan dari dia.