Mengembangkan Tema
Setelah tema sudah kita tentukan, langkah selanjutnya adalah mengembangkan dan mengolah tema tersebut menjadi puisi. Kemampuan dalam memilih kata yang tepat akan memengaruhi puisi yang kita ciptakan. Kita harus bisa menyeleksi dan memilih kata-kata yang bertebaran di sekitar kita sebelum ditulis untuk mewakili gagasan kita. (jadi, jangan asal comot kata)
Pengalaman kita terhadap aspek kebahasaan memegang peranan yang besar dalam proses pengembangan tema ini. Mereka yang gemar membaca tidak akan kesulitan dalam hal pemilihan kata (diksi) yang tepat.
Dalam menulis puisi kita harus jeli dalam menggunakan kata. Kata yang kita rangkai sewaktu menulis puisi haruslah tepat, padat, kaya akan makna dan suasana, sehingga mampu, mengembangkan dan memengaruhi daya imajinasi pembaca.
Dalam sastra, Chairil Anwar menggambarkan suasana hati yang sedih itu dalam puisi dengan judul Senja di Pelabuhan Kecil.
SENJA DI PELABUHAN KECIL
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini, tanah, air tidur, hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap
Dalam sajak Chairil Anwar ini, pembaca diajak masuk ke dalam suasana hati penyairnya, yaitu suasana hati pilu dan sendu akibat kehilangan sesuatu yang amat dicintainya. Hati yang pilu dan sendu dalam puisi tersebut dinyatakan dengan gambaran-gambaran, seperti pelabuhan dengan kapal-kapalnya yang diam, langit mendung yang disertai gerimis, elang yang terbang sendirian.
Kita harus memahami bahwa menciptakan puisi bukan hanya merangkai kata-kata, melainkan menulis hakikat kata-kata itu.
Dalam menulis puisi harus diperhatikan pemakaian kata. Pemakaian kata dalam penciptaan puisi harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Harus mendukung tema
2. Teratur dan saling berhubungan
3. Membentuk satu kesatuan gagasan
4. Mengembangkan imajinasi pembaca,
5. Memperindah puisi.
Bersambung ke SUASANA DALAM PUISI
